Potret Si Nelayan Penyumbang Medali Terbanyak untuk NPCI Papua Barat
Cakrawalatimes.com | SOLO, JAWA TENGAH – Memiliki nama lengkap David Dikoi Gepse, adalah seorang yang berprofesi sebagai nelayan kecil menjadi sosok yang menyumbang medali terbanyak untuk NPCI Papua Barat, dalam ajang Peparnas XVII di Solo, Jawa Tengah tahun 2024.
David Dikoi Gepse mencatat namanya di papan skor Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) cabang olahraga Atletik, dengan menyabet 1 medali emas di nomor lempar lembing, 1 medali perak di nomor tolak peluru dan 1 medali perunggu di nomor lempar cakram.
Putra dari Fidelis Gepse dan Tarsisya Mahuse ini, selain menjadi seorang atlet disabilitas, kesehariannya menjadi seorang nelayan.
Peparnas ke XVII ini adalah sejarah bagi pria berusia 26 tahun itu untuk kedua kalinya mengukir prestasi.
Sebelumnya sosok yang kerap disapa David itu, mewakili Provinsi Papua Barat mengikuti ajang yang sama pada PON XX di Jayapura, Provinsi Papua. Kala itu, David mempersembahkan 2 medali perak di nomor lempar cakram dan 1 medali perunggu di nomor tolak peluru cabang olahraga atletik.
“Saya senang dan bangga dapat mempersembahkan prestasi ini untuk Papua Barat. Saya sehari-hari menjaring. Belum menikah. Orang tua sudah meninggal,” ujar David Gepse usai menerima medali perak pada Peparnas XVII di Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/10/2024) sore.
Dengan sejumlah prestasi yang diukir untuk mengharumkan nama provinsi Papua Barat, rupanya ada segudang harapan yang terselip dalam hati sang nelayan itu.
Saat disinggung terkait perhatian pemerintah bagi atlet disabilitas, David sejenak tertunduk sembari merenungkan perjuangan dirinya bersama rekan-rekan kaum disabilitas saat berada di venue lomba.
Perhatian pemerintah provinsi Papua Barat terhadap kaum disabilitas sangat minim. Bahkan hak para atlet juga ada yang belum terbayarkan. Padahal perhatian dari pemerintah, sangat berarti untuk memotivasi atlet meraih prestasi.
David mengaku masih ini mengharumkan nama provinsi Papua Barat di event-event selanjutnya. Namun dirinya berharap, pemerintah daerah harus konsisten memberikan dukungan penuh bagi para atlet, yang notabenenya memiliki kebutuhan khusus. Sehingga, dengan prestasi yang diraih pada setiap event, menjadi motivasi bagi kaum disabilitas lainnya, untuk berada sejajar dengan mereka yang sudah sukses di bidang olahraga.
“Selama ini kami atlet disabilitas sudah mempersembahkan yang terbaik, namun perhatian dari pemerintah Provinsi Papua Barat sama sekali belum maksimal kepada kami. Kalau urusan mereka sudah beres, saya tetap maju dengan nama Papua Barat,” harapnya.(C-01)