Menuju Peparnas XVII : Atlet Menembak NPCI Papua Barat Siap Berlaga
Cakrawalatimes.com | MANOKWARI – Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) tahun 2024 semakin di depan mata. Para atlet Disabilitas khususnya cabang olahraga menembak asal Papua Barat, sudah siap untuk berlaga.
Salah satu atlet menembak Yolanda Elisabeth Koromat yang ditemui disela-sela latihannya mengaku bahwa dirinya sangat tertarik dengan olahraga menembak sejak awal direkrut. Olahraga menembak menurut Yolanda, memiliki tantangan yang unik.
Menjadi seorang atlet menembak yang profesional, lanjut Yolanda, harus memiliki kesabaran yang tinggi. Bahkan, untuk memperoleh hasil yang baik, membutuhkan kemampuan membidik sasaran dengan ketahanan tangan yang maksimal.
Sejauh ini kata Yolanda, para pelatih dan manager selalu mensuport dirinya bersama 5 rekan lain agar mendapat hasil yang baik. Mulai dari jadwal latihan yang diperbanyak, hingga teknik serta motivasi.
“Sebelumnya itu kita hari Senin, Rabu dan Jumaat. Sekarang kita sudah rutin setiap hari dari Senin sampai Sabtu. Ini pertama kali saya ikut, yang pastinya pasti ada kendala tapi saya optimis dengan ketekunan pasti saya bisa raih medali,” ujar Atlet Menembak Yolanda Elisabeth Koromat, Selasa (3/9/2024) sore di lapangan tembak Polda Papua Barat.
Peningkatan progres latihan para atlet disabilitas dibenarkan oleh Ketua Pelatih Brigpol Harbal Ansol. Namun sayangnya, par atlet saat ini masih berlatih dengan peralatan yang belum standar. Tentu ini menjadi perhatian bersama, khususnya pemerintah daerah dalam hal ini provinsi Papua Barat.
Bakat yang terpendam di kaum Disabilitas ini rupanya sangat banyak, dan dapat di maksimalkan untuk berada di event nasional.
“Progres untuk atlet sejauh ini sangat meningkat. Namun kendala kami masih banyak, seperti senjata dan tripod. Senjata yang kita pakai ini hanya untuk latihan dan belum standar. Seharusnya senjata untuk lomba itu menggunakan diapter, sehingga sudah dikomunikasikan dengan pihak Perbakin, supaya bisa di fasilitasi,” ujar Harbal.
Manager cabang olahraga menembak Toto Rizqi Darwinto juga mengungkapkan hal yang sama. Namun melihat kegigihan dan semangat para atlet serta peduli terhadap talenta kaum Disabilitas, pihaknya berupaya maksimal untuk memfasilitasi proses latihan para atlet.
Dirinya berharap saat memasuki tahapan pemusatan latihan, para atlet sudah berlatih menggunakan peralatan yang sesuai standar lomba, sehingga mampu bersaing dengan atlet disabilitas dari daerah lain.
“Dengan keadaan yang begini, anggaran yang terbatas, maka sebisanya kita untuk memaksimalkan saja, supaya atlet bisa berlatih dan mengikuti lomba,” pungkas Toto.(C-01)