Kinerja dan Elektabilitasnya Teruji, Velix Wanggai Layak Jabat PJ.Gubernur Papua Barat

MANOKWARI – Menjelang akhir masa jabatan penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, terdapat tiga nama yang telah usung oleh DPR Provinsi Papua Barat, ke Kementerian Dalam Negeri diantaranya Dr.Velix Wanggai, Yacob Fonataba, Valentinus Sudarjanto Sumito.

Menanggapi usulan tiga nama tersebut, masyarakat Arfak bersatu menyatakan sikap dan mendukung Dr.Velix Wanggai, adalah sosok yang cocok untuk menggantikan Drs. Paulus Waterpauw sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Arfak Alex S Wonggor dalam pernyataannya menegaskan, penunjukan penjabat Gubernur Papua Barat harus didasarkan atas perintah Undang-undang Otonomi Khusus (Otsus). Tidak serta merta menjadi kewenangan pemerintah pusat, namun lagi-lagi kebutuhan masyarakat di daerah yang harus menjadi barometer penunjukan tersebut.

Dijelaskan Wonggor, Dr.Velix Wanggai adalah pribadi yang tepat. Tidak ada kepentingan pribadi maupun kelompok yang dikerjakannya, namun lebih kepada kepentingan masyarakat umum. Dengan begitu, Dr.Velix Wanggai dipercaya untuk menjadi Deputi Setwapres RI Bidang Dukung Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan.

“Kami masyarakat Arfak bersatu mendukung bapak Dr.Velix Wanggai sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat, untuk melanjutkan pembangunan di Papua Barat. Kami juga siap mengawal segala bentuk program dan kebijakan pembangunan oleh bapak Dr.Velix Wanggai, usai dilantik,” tegas Alex Wonggor, Kamis (19/10/2023).

Pernyataan senada juga datang dari Ketua Asosiasi Pengusaha Manokwari Raya (APMAR) Provinsi Papua Barat Amir Warfandu. Dia menegaskan, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), harus konsisten dengan aturan yang ada dan menghargai usulan dari DPR Provinsi Papua Barat.

Kinerja Dr.Velix Wanggai tidak lagi diragukan. Sejak menjabat sebagai Deputi Setwapres RI Bidang Dukung Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan, masyarakat di Papua Barat telah merasakan dampak Otonomi Khusus. Hal itu, kemudian menjadi dasar dukungan kepada Velix Wanggai sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat.

“Jika ada nama lain dari tiga nama itu, maka kami akan melakukan aksi demo besar-besaran di wilayah Papua Barat,” tandas Amir.

Ketua Asosiasi Perkumpulan Kontraktor Suku Besar Arfak (Pekaswar) Masbarus Dowansiba, dimasa-masa ini banyak kelompok yang melakukan manuver kepentingan. Hal ini tidak boleh terjadi.

Dirinya meminta agar tidak ada perang kepentingan baik di pusat maupun di daerah. Pemerintah pusat sebagai perpanjangan tangan masyarakat di daerah, harus mendengar aspirasi dari kalangan bawah. Sehingga baik stabilitas keamanan maupun program pembangunan dapat berjalan searah.

Figur yang sesuai dengan keinginan masyarakat adalah Dr.Velix Wanggai. Dalam catatannya, Masbarus menegaskan Dr.Velix Wanggai adalah putra asli Papua yang tidak berafiliasi dengan kelompok tertentu. Elektabilitasnya juga sudah teruji.

“Kami tidak setuju dengan kelompok yang sudah dibiayai oknum tertentu terkait hal ini. Harusnya dibicarakan dengan baik, sehingga pembangunan dan kebijakan dapat dirasakan oleh masyarakat. Kami ingin bapak Velix Wanggai hadir di Papua Barat, untuk mempersatukan dan membangun dengan hati,” ujar Masbarus.(C-01)