DaerahHukumManokwariNewsPapua Barat

Tomas dan Todat Keluhkan Aksi Kriminalitas ke Polisi

Bagikan Ke:

Cakrawalatimes.com | MANOKWARI – Tokoh Masyarakat (Tomas) dan Tokoh Adat (Todat) di Manokwari keluhkan maraknya aksi kriminalitas yang terjadi. Keluhan itu disampaikan dalam pertemuan dengan Direktorat Intelkam Polda Papua Barat, Kamis (30/11/2023).

Dalam pertemuan yang berlangsung di kampung Welury, Kabupaten Manokwari itu dihadiri Kepala Kampung Wasai Anton Indou, Kepala Kampung Tuanwowi Roy Mansim, Tokoh Masyarakat Kampung Wamesa Elly H. Mambobo, Tokoh Pemuda Kampung Wasai Ismail, Tokoh Pemuda Kampung Maripi Melki Idorway, Tokoh Pemuda Kampung Maripi Frengki Indrayanto, dan Tokoh Pemuda Kampung Wasai Yustus Romsumbre.

Direktur Intelkam Polda Papua Barat yang di wakili oleh Kasubdit III Bidang Sosial Budaya Iptu Tadjudin Masmor dalam arahan singkatnya menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk, menjaring aspirasi mengenai penyakit sosial yang terjadi di tengah masyarakat.

Tentunya hasil aspirasi dari tokoh masyarakat, tokoh adat maupun pemuda, menjadi bahan evaluasi bagi polisi dalam melaksanakan tugas sebagai pengayom masyarakat.

“Hasil saran dan masukan dari Bapak-bapak selaku tokoh masyarakat maupun tokoh adat akan dilaporkan kepada bapak Kapolda Papua Barat selaku Pimpinan Polri di Wilayah Provinsi Papua,” ujar Iptu Tadjudin.

Kegiatan diskusi ini rupanya telah dirindukan oleh tokoh masyarakat, tokoh adat maupun pemuda. Itu terbukti dari sejumlah keluhan yang disampaikan dalam diskusi tersebut.

Tokoh Masyarakat di Kampung Wamesa Elly Mambobo mengaku banyak kasus yang terjadi di wilayahnya. Untuk mengantisipasinya, Mabobo minta adanya jaminan keamanan di setiap kampung, guna mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan.

“Disini dominannya adalah kasus pencurian dan sudah sangat meresahkan warga. Jadi polisi harus dirikan pos, kalau bisa di setiap kampung. Supaya masyarakat tidak susah melapor,” terang Elly Mambobo.

Hal yang sama juga diungkap Kepala Kampung Wasai Anton Indou. Diakuinya, kasus pemalakan dan pencurian kendaraan bermotor masih terus terjadi. “Permasalahan yang marak terjadi saat ini yaitu, aksi pencurian motor yang bertempat di jalan masuk Kampung Wasay. Sering juga terjadi pemalakan,” tandas Anton.

Segala bentuk aksi kriminalitas yang terjadi, rupanya bermuara pada minuman keras. Bahkan, saat warga melaksanakan ibadah pun merasa terganggu dengan knalpot bising.

Di penghujung pertemuan itu, Kasubdit III Bidang Sosial Budaya Ditintelkam Polda Papua Barat Iptu Tadjudin Masmor berjanji akan meneruskan aspirasi tersebut kepada pimpinannya dalam hal ini, Kapolda Papua Barat.

Namun lagi-lagi, keamanan dan ketertiban menjadi tanggungjawab bersama termasuk tokoh masyarakat, tokoh adat, pemuda dan stakeholder lainnya.

Tidak lupa, Iptu Masmor mengingatkan agar tidak terprovokasi dengan berbagai kegiatan melawan hukum yang terjadi ditengah masyarakat. Sehingga polisi dalam menjalankan tugasnya lebih maksimal, guna terciptanya Kamtibmas yang kondusif.(C-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *