Bisnis & EkonomiDaerahManokwariNasionalNewsPapua Barat

Tangan Dingin Paulus Waterpauw Bangun Lahan Susweni Bermanfaat ke Masyarakat

Bagikan Ke:

Cakrawalatimes.com | MANOKWARI – Pj Sekretaris Daerah Papua Barat, Dr. Yacob S. Fonataba, MSi menegaskan bahwa lahan perkebunan Susweni Distrik Manokwari Timur yang berada di areal sekitar rumah jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat, yang kala itu buat oleh tangan dinginnya Komjen Pol (Purn) Drs.Paulus Waterpauw saat menjabat sebagai Pj.Gubernur Papua Barat, hasilnya sudah dapat dinikmati dan dirasakan oleh masyarakat.

Dampak yang dirasakan oleh masyarakat saat ini adalah terpenuhinya ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat.

“Pernyataan yang menyebutkan bahwa agar menghentikan aktivitas lahan perkebunan Susweni karena tidak berdampak ke masyarakat, itu tidak benar. Pernyataan itu tidak mendasar,” ujarnya, Rabu (24/4/2024).

Caption : Kebun Susweni buatan Paulus Waterpauw.(Ist)

Pembukaan lahan Susweni di tahun 2022 lalu adalah instruksi dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Perintah ini dilatarbelakangi oleh adanya gejolak dunia antara Rusia dan Ukraina, serta ada pula perang Israel-Palestina yang berdampak luas pada hingga ke Indonesia.

Sehingga untuk mengantisipasi kelangkaan pangan, maka Presiden Joko Widodo memerintahkan setiap daerah untuk melakukan intervensi sumber pangan lokal, agar stabilitas ketahanan pangan dan juga inflasi tetap terjaga. Apalagi ditengah perubahan iklim yang berdampak pada penurunan produksi beras.

“Bapak Presiden saat itu menginstruksikan untuk mencegah keadaan pertanian yang terpuruk, sehingga pemerintah daerah, TNI-Polri dan masyarakat perlu melakukan antisipasi penyediaan stok bahan pangan di daerah masing-masing,” bebernya.

Berdasarkan Instruksi Presiden, kata Yacob Fonataba. Pj Gubernur Papua Barat ketika itu, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, MSi merumuskan kebijakan untuk menindaklanjuti arahan Presiden dalam antisipasi inflasi dan kerawanan bahan pangan.

“Ketika itu, Bapak Paulus Waterpauw memerintahkan untuk memanfaatkan lahan tidur milik Pemerintah Provinsi Papua Barat yang ada di sekitar rumah Dinas Gubernur dan Wakil Gubernur di Susweni sebagai kebun lahan sumber,” kata Yacob Fonataba.

Ia mengungkapkan bahwa sebelum pembukaan lahan perkebunan Susweni, telah dilakukan uji secara ilmiah bersama tim pakar dari Faperta UNIPA sebagai bahan acuan teknis pengelolaan lahan.

“Untuk pembukaan dan pembersihan lahan di perkebunan Susweni seluas 43 hektar, pemerintah melibatkan masyarakat sekitar yang terhimpun sebagai warga Jemaat GKI Susweni,” ungkapnya.

Kemudian, kata Yacob Fonataba. Lahan perkebunan Susweni yang telah dibersihkan dan dikelola oleh OPD Pemerintah Papua Barat serta instansi lainnya seperti Bank Indonesia, TP PKK Papua Barat, KNPI, Karang Taruna, Penyuluh Pertanian, masyarakat dan sebagainya seluas 4 hektar.

“Hingga kini perluasan lahan dari sebelumnya 4 hektar masih terus berlanjut hingga nantinya seluas 43 hektar,” katanya.

“Tak hanya itu, Kerja sama dengan Universitas Papua juga terus berlangsung yang menjadikan lahan perkebunan Susweni sebagai Eko Edukasi dan Eko Wisata,” katanya lagi.

Yacob menegaskan bahwa kalau dibilang tidak berdampak ke masyarakat, itu hal yang tidak benar sebab hasil panen seperti cabai, tomat, terong, kacang panjang, mentimun, labu, jagung dan beberapa jenis umbi-umbian telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Masyarakat yang terlibat ikut memanen hasil kebun sebagai bahan konsumsi pangan tetapi juga dapat dijual untuk menambah penghasilan keluarga,” tegasnya.(C-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *