DaerahHukumManokwariNasionalNewsPapua Barat

Setangkai Mawar Simbol Stop Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Bagikan Ke:

Cakrawalatimes.com | MANOKWARI – Sejumlah organisasi wanita di Manokwari, turun jalan dan melaksanakan aksi demo damai terhadap aksi kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak.

Ketua KOHATI Cabang Manokwari Fitriani Safua, menilai ini merupakan aksi positif yang harus digelorakan secara masif. Sebab, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sudah sangat memperihatinkan.

Sebagai bagian dari organisasi kemasyarakatan dan pemuda, Fitriani sangat berharap aksi kali ini menjadi peringatan keras kepada seluruh pihak terutama kaum Adam (laki-laki), untuk tidak menjadikan perempuan dan anak sebagai korban.

“Ini salah satu apresiasi luar biasa, sebab di Manokwari banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jadi stop kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tegas Ketua KOHATI Cabang Manokwari Fitriani Safua, Selasa (5/12/2023).

Caption : Pembagian bunga mawar sebagai simbol stop kekerasan terhadap perempuan dan anak di Manokwari.(C-01)

Rencana Manokwari sebagai kota ramah anak, harus didorong dengan tindakan nyata dari seluruh komponen baik pemerintah, maupun masyarakat secara umum.

Membiarkan anak tumbuh ditengah lingkungannya, bahkan perempuan dengan segala bentuk kegiatannya, merupakan hal yang positif menuju kota ramah anak.

“Manokwari ini akan dijadikan sebagai kota ramah anak. Bagaimana kemudian rencana ini akan berhasil, ketika tidak ada tindakan yang mendukung tumbuh kembang anak, begitu juga dengan perempuan,” tandas Fitriani.

Dari sejumlah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, harus ada pemerintah dan aparat penegak hukum yang peduli.

Khususnya di waktu malam hari, Ketua KOHATI Cabang Manokwari merekomendasikan adanya penambahan lampu jalan dalam kota Manokwari. Sama halnya dengan pentingnya keberadaan aparat penegak hukum, di wilayah yang dianggap rawan terjadinya kejahatan. Sehingga, masyarakat khususnya perempuan dan anak merasa aman dan nyaman, saat beraktivitas di malam hari.

“Manokwari ini terkenal dengan daerah yang jauh dari kata terang. Pemerintah harus lebih memperbanyak lampu penerang di jalan raya. Sama halnya dengan polisi, harus berada di lokasi-lokasi yang berpotensi terjadinya tindak kriminalitas,” tutupnya.

Aksi demo damai menyuarakan stop kekerasan terhadap perempuan dan anak itu, ditandai dengan pembagian bunga mawar berwarna pink, kepada pengguna jalan khususnya kaum laki-laki, sebagai simbol stop kekerasan terhadap perempuan dan anak.(C-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *