AgamaDaerahManokwariNasionalNewsPapua BaratPolitik

Sang ‘Daud’ dari Pulau Peradaban untuk Perubahan dan Kesejahteraan Rakyat Manokwari

Bagikan Ke:

Cakrawalatimes.com | MANOKWARI – Mengawali pertandingannya pada perhelatan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah kabupaten Manokwari tahun 2024, pasangan Bernard Boneftar – Edi Waluyo (BERBUDI) di doakan di Mansinam, pulau peradaban orang Papua, Senin (23/9/2024) sore.

Pasangan BERBUDI itu di doakan oleh hamba Tuhan Pdt. Hans Wanma di gedung gereja Lahai Roi Mansinam.

Usai di doakan, pasangan yang mengklaim berasal dari rakyat itu duduk bersama warga pulau Mansinam, sembari berkomunikasi guna mengetahui keinginan masyarakat.

Paslon Bernard Boneftar dan Edi Waluyo saat dijemput Pdt.Hans Wanma. Foto. cakrawalatimes.com

Dalam diskusi itu, salah satu warga pulau Mansinam mengaku bahwa pasangan Bernard Boneftar dan Edi Waluyo ibarat cerita raja Daud di Alkitab. Yang mana, sang raja Daud kala itu dipilih Tuhan untuk membuat perubahan ditengah masyarakat yang dipimpinnya.

Demikian halnya dengan pasangan BERBUDI. Mereka berharap Paslon BERBUDI menjadi barometer perubahan untuk lima tahun kedepan sebagai bupati dan wakil bupati.

“Bapak Boneftar ini seperti Daud. Kami minta bapak berdua dapat memberikan jawaban atas apa yang dialami masyarakat Manokwari saat ini,” ungkap salah satu warga pulau Mansinam.

Dalam diskusi yang berlangsung di areal puing-puing gereja tua, Bernard Boneftar memastikan bahwa dirinya dengan Edi Waluyo sudah bersahabat sejak sekolah dahulu. Hingga menjadi aparatur sipil negara dan sampai hari ini di minta oleh masyarakat untuk memberikan perubahan bagi Manokwari lima tahun mendatang.

Paslon BERBUDI saat berada di gedung gereja Lahai-Roi Mansinam. Foto. cakrawalatimes.com

Keinginan rakyat inilah menjadi motivasi bagi dirinya bersama Edi Waluyo berada dalam kontestasi pemilihan kepala daerah kabupaten Manokwari tahun 2024. Olehnya itu, Ia meminta agar masyarakat juga dapat menciptakan iklim politik yang santun dan berwibawa, sehingga pesta demokrasi pada 27 November mendatang dapat berlangsung dengan aman dan lancar.

“Kami ada karena rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Perjalanan kami untuk sampai ke tahapan ini karena keinginan rakyat yang direstui oleh Tuhan. Jadi kami tidak berjanji muluk-muluk, sehingga kalau ingin perubahan maka ikut kami,” terang Boneftar.

Sebelum beranjak meninggalkan pulau peradaban orang Papua, calon Wakil Bupati Edi Waluyo mengaku kehadirannya bersama calon bupati Bernard Boneftar di pulau Mansinam adalah bukti toleransi umat beragama. Ia sedikit mengenang perjalanan dua misionaris Ottow dan Geisler, saat mendaratkan Injil di tanah Papua.

Menurutnya ini menjadi kekuatan baru untuk mewujudkan keinginan rakyat dalam pemerintahan lima tahun mendatang.

“Kita memiliki alasan datang di pulau Mansinam ini. Semoga dengan cita-cita besar kami Paslon BERBUDI ini, dapat memberi dampak bagi masyarakat Manokwari,” sambung Waluyo.(C-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *