Bisnis & Ekonomi

Gunakan KRI Panah-626, BI Distribusi Uang Layak Edar ke Wilayah 3T di Papua Barat

Bagikan Ke:

MANOKWARI – Guna memenuhi kebutuhan uang layak pakai di daerah terpencil dan terluar, Bank Indonesia bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut, melaksanakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat.

Untuk wilayah Papua dan Papua Barat, Bank Indonesia menumpangi KRI Panah 626 untuk mengunjungi pulau terluar dan terpencil diantaranya pulau Waisai, Kabupaten Kaimana, Pulau Namatota, Pulau Panjang Fiberglass, Pulau Karas dan berakhir di Manokwari.

Deputi BI Perwakilan Papua Barat James Wilson Lumbantobing mengatakan, kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) ini merupakan upaya Bank Indonesia untuk melayani masyarakat dalam hal pemenuhan uang layak edar, khususnya bagi daerah yang terpencil.

Caption : KRI PANAH 626/(C-01)

Periode tahun 2023, Bank Indonesia telah melakukan Ekspedisi Rupiah Berdaulat sebanyak 17 kali di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya, dengan mengunjungi 85 pulau.

Uang layak pakai yang dibawa oleh Bank Indonesia ke wilayah Papua Barat dalam misi ERB ini sebanyak Rp.5 miliar.

“Ini yang terakhir di tahun 2023. Kami berharap masyarakat mengetahui bahwa rupiah adalah alat tukar sekaligus simbol negara. Tahun ini kegiatan kita dengan modal Rp.5 miliar, tahun depan kami akan tingkatkan sehingga penyaluran uang layak pakai ini, bisa dirasakan oleh masyarakat,” ujar James, Kamis (19/10/2023).

Selain menyalurkan uang layak pakai dan menarik uang lusuh, Bank Indonesia juga berkesempatan membagikan bantuan sosial. Kegiatan lain yang dirangkai dengan ERB adalah, edukasi tentang cinta bangga dan paham rupiah.

Caption : Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat /(C-01)

Kegiatan ERB yang dilakukan oleh Bank Indonesia, didukung oleh TNI Angkatan Laut. Seperti yang diungkap Kafasharkan Manokwari saat menyambut tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat di aula Fasharkan.

“Kegiatan ini adalah bentuk kerjasama TNI Al dengan BI, untuk mengawal pendistribusian uang ke wilayah terluar, terpencil dan terdepan di Indonesia, untuk menjawab ketersediaan uang layak edar di masyarakat, sekaligus sebagai edukasi tentang cinta terhadap rupiah,” terang Letkol Laut Angki Ferdinata.(C-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *