DaerahHukumManokwariNasionalNewsOlahragaPapua Barat

Dituding Penyelewengan Dana Rp.1,5 miliar, Benone : Sudah Sesuai Mekanisme

Bagikan Ke:

Cakrawalatimes.com | MANOKWARI – Menanggapi adanya Laporan Polisi yang dilayangkan terhadap Ketua NPCI Papua Barat Benone Rahaor, secara tegas menyatakan dirinya yang telah diakui dan diberikan mandat dari pengurus NPCI pusat, untuk memimpin NPCI Provinsi Papua Barat.

Hal itu disampaikannya kepada wartawan di kantor Sekretariat NPCI Papua Barat, Reremi Puncak, Rabu (21/8/2024) malam.

Ketua NPCI Papua Barat m, Benone Rahaor, saat menunjukkan buku tabungan organisasi.

Sejauh ini kata Benone, tidak ada dualisme kepemimpinan organisasi NPCI di Papua Barat. Sehingga pihak-pihak yang mengklaim sebagi pucuk pimpinan NPCI Papua Barat diluar keputusan pengurus pusat, maka dapat dipastikan itu tidak dapat dipertanggung jawabkan alias hoax.

Bahkan menurutnya, proses pemilihan pucuk pimpinan sama sekali tidak melibatkan kaum disabilitas. Padahal organisasi ini adalah milik kaum disabilitas. Ini menjadi salah satu pertimbangan pengurus pusat, sehingga Surat Keputusan (SK) NPCI Papua Barat, diberikan kepada dirinya mewakili kaum disabilitas.

Ketua NPCI Papua Barat, Benone Rahaor, saat menunjukkan SK yang diberikan NPCI Pusat kepadanya.

“Soal SK yang diakui di pusat yaitu saya, tidak ada dualisme. Lagian mereka juga bukan disabilitas dan prosesnya tidak mengundang teman-teman disabilitas,” tandas Benone Rahaor.

Mandat yang diberikan pengurus pusat kepada dirinya, lanjut Benone, semata-mata untuk menyelematkan organisasi NPCI Papua Barat, terutama untuk menghadapi turnamen tingkat nasional yang akan digelar Oktober 2024 mendatang.

Disinggung soal uang tunai senilai Rp.1,5 miliar, yang menjadi topik utama saat ini. Benone kembali menegaskan bahwa, berkat SK yang dimilikinya sebagai ketua yang sah, secara otomatis segala bentuk administrasi dipastikan berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Uang senilai Rp.1,5 miliar yang digadang-gadang sebagai biaya operasional organisasi, Benone menyebut bahwa NPCI ada organisasi olahraga para kaum disabilitas. Mengingat waktu yang sudah semakin dekat, maka sebagai pimpinan dirinya mengambil kebijakan untuk dana tersebut membiayai kegiatan latihan para atlet.

“Kami ada rekening organisasi dan tidak mungkin pemerintah dalam hal ini instansi terkait, dapat mencairkan uang tanpa meyakini keabsahan dari sebuah struktur organisasi. Ini turnamen sudah dekat, tidak mungkin kita bawa atlet tanpa fasilitas,” bebernya.

“Kalau uang itu kita fokuskan ke operasional, maka proses latihan atlet terbengkalai. Sementara waktu semakin dekat untuk mereka ikut turnamen. Dan organisasi ini adalah organisasi olahraga kaum disabilitas, jadi sangat disayangkan jika ada pihak yang berfikir terlalu sempit,” sambungnya lagi.

Benone menegaskan dirinya siap jika dipanggil pihak kepolisian untuk diperiksa, terkait aduan yang sudah dilayangkan. “Lebih cepat surat undangannya, lebih bagus buat saya sampaikan ini semua,” tutup Rahaor.

Seperti diberitakan sebelumnya, NPCI Papua Barat kini tengah mempersiapkan para atlet dari kaum disabilitas untuk mengikuti event nasional di Solo, Jawa Tengah, pada Oktober 2024 mendatang. Adapun sebanyak 9 cabang olahraga yang diikutkan diantaranya panahan, menembak, renang, bulutangkis, tenis meja, boccia, atletik, catur, dan angkat berat. (C-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *