Pelaksanaan Pesparawi Nasional XIV Ditunda, ini alasannya
Cakrawalatimes.com | MANOKWARI – Pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIV di Papua Barat, terpaksa ditunda. Tentu penundaan ini memiliki alasan konkret.
Ketua Pantia Pesparawi Nasional XIV, Jacob Fonataba mengungkapkan ada dua alasan yang menjadi penyebab yakni alasan adanya efisiensi anggaran secara nasional dan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) ulang di beberapa daerah.
Penundaan pelaksanaan Pesparawi ini sudah melalui rapat koordinasi yang ditetapkan dengan surat keputusan Dirjen Binmas Kristen Kementerian Agama, yang semula direncanakan pada 19-30 Juni 2025, waktunya dimundurkan sampai bulan Juni 2026. Target jumlah peserta yang hadir dalam pesta iman ini sebanyak 8.110 peserta dari 38 provinsi se-Indonesia.
“Peparawi yang direncanakan terlaksana pada 19 – 30 Juni 2025 di Papua Barat, dimundurkan waktu pelaksanaannya hingga bulan Juni 2026,” beber Fonataba, Rabu (12/3/2025) siang.
Secara persiapan sebagai tuan rumah pelaksanaan, Fonataba menyebut sudah siap, bahkan pembelanjaan alat pendukung juga sudah dikerjakan. Lokasi lomba juga sudah ditentukan dan dikoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Ada 4 lokasi yang akan digunakan untuk lomba yakni gedung Arfak Convention Polda Papua Barat, aula gedung PKK Papua Barat dan 2 gedung milik Universitas Papua (UNIPA).
Pelaksanaan pesparawi nantinya akan menggunakan pola in-out. Ini bertujuan agar tidak terjadi penumpukan atau over kapasitas, mengingat akomodasi dan transportasi di Manokwari terbatas.
“Kita belum dapat pastikan tanggal, namun tetap dilaksanakan di bulan Juni. Alasannya soal akomodasi yang akan digunakan oleh kontingen,” terangnya.
Batas Usia Peserta
Salah satu dampak dari penundaan pelaksanaan pesparawi ini adalah pada usia peserta. Dari hasil koordinasi sehingga disepakati bahwa ada toleransi, dan digunakan syarat usia pada waktu pelaksanaan tahun 2025.
Supaya lanjut Fonataba, tidak mengganggu komposisi peserta pada setiap kategori yang akan dilombakan.
“Memang di setiap kategori ada batas usia. Kami sudah pertanyakan dan keputusannya tetap menggunakan syarat usia tahun 2025,” ungkap Jacob.
Dampak Ekonomi
Panitia pelaksana Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasiona XIV telah memikirkan berbagai dampak yang akan dihasilkan terutama pada sektor ekonomi. Sejauh persiapan, panitia sudah merencanakan kehadiran UMKM di lokasi lomba. Tujuannya untuk memperkenalkan produk lokal Papua Barat.
Karena biasanya dalam setiap ivent, peserta akan mencari souvenir atau makanan khas daerah tersebut sebagai cinderamata.
“Kami gunakan fasilitas di lokasi lomba terutama UMKM yang mempunyai produk lokal. Kita berharap ada terjadi pertumbuhan ekonomi yang baik,” sambungnya.
Fonataba mengimbau kepada seluruh LPPD agar tetap melakukan pembinaan dan latihan-latihan kepada kontingen yang sudah disiapkan untuk mengikuti ajang lima tahunan ini. Selain itu upaya pendanaan juga harus dilakukan secara kontinyu guna kebutuhan kontingen, serta membangun koordinasi yang intensif dengan semua pihak terkait. [C1]