DaerahManokwariNasionalNewsPapua Barat

Lestarikan Warisan Leluhur PPA-PB Gelar Lomba Kreasi Menu Sehat dan Tarian Tumbuk Tanah

Bagikan Ke:

Cakrawalatimes.com | MANOKWARI – Dalam upaya melestarikan budaya sebagai warisan leluhur, Perkumpulan Perempuan Arfak (PPA) Provinsi Papua Barat melaksanakan berbagai perlombaan, mulai dari kreasi menu sehat pangan lokal, tari tumbuk tanah, dan lomba sikat gigi.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Papua Barat Hj.Sitti Mardiana Temongmere, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat, drg.Indah Perwitasari, drg.Rosalia Sroyer.

Kegiatan itu mendapat respon positif dari Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Papua Barat. Dalam sambutannya, Hj.Sitti Mardiana Temongmere mengatakan bahwa pangan lokal memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi. Sehingga pangan lokal harus dapat dimanfaatkan dengan baik, mulai dari perawatan hingga hasil olahan menjadi produk unggulan di pasar.

“Pemerintah provinsi telah mencanangkan konsumsi pangan lokal 2 kali dalam seminggu. Mari kita wujudkan dalam keluarga masing-masing,” ungkap Hj.Sitti Mardiana Temongmere, Sabtu (25/5/2024).

Tidak hanya memiliki kandungan gizi yang baik, namun pangan lokal juga wajib dikonsumsi masyarakat. Karena fakta hari ini, makanan siap saji yang mudah didapat, murah, cepat dan miliki tampilan menarik, tidak menjamin pemenuhan gizi anak.

“Dengan konsumsi pangan lokal, kita dapat membentuk generasi emas dimasa mendatang,” sambungnya.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Papua Barat berharap, lomba kreasi pangan lokal yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Perempuan Arfak ini, dapat memberikan motifasi kepada para anggota dalam berkreasi mengolah pangan lokal

“Lomba ini semoga dapat memotivasi anggota untuk lebih berkreasi, dan melahirkan varian baru dengan rasa yang lezat dari olahan pangan lokal,” pungkasnya.

Ketua Umum Perkumpulan Perempuan Arfak (PPA) Provinsi Papua Barat Indrayanti Mandacan juga mengatakan, kegiatan ini merupakan implementasi program kerja dari organisasi Perkumpulan Perempuan Arfak, khususnya bidan organisasi, pendidikan, kebudayaan dan kesehatan.

Adapun beberapa lomba yang dilaksanakan yakni lomba tumbuk tanah, dansa para-para, cipta menu sehat dan lomba sikat gigi.

Lomba tumbuk tanah ini sebagai upaya melestarikan budaya suku Arfak. Dia menyebut bahwa budaya tarian tumbuk tanah kini mulai terkikis dengan hadirnya beberapa tarian modern. Bahkan lantunan bahasa khas suku Arfak yang biasanya mengiringi tarian tumbuk tanah, hampir punah.

“Kalau bukan kami suku Arfak yang lestarikan budaya ini, siapa lagi. Karena sekarang yospan dan cha-cha makin populer di setiap acara. Maka kami berkomitmen untuk meningkatkan dan melestarikan budaya tumbuk tanah ini,” tegas Indrayanti.

Indrayanti menekankan tentang pentingnya hubungan persaudaraan ditengah perempuan Arfak, yang tersebar di beberapa sub suku seperti Suku Hattam, suku Meyakh, Suku Sougb, dan suku Moile.

Terkait lomba cipta menu sehat, perempuan Arfak dituntut mampu mengelola pangan lokal untuk konsumsi keluarga. Dengan begitu, keluarga khususnya anak-anak tidak mengalami gizi buruk dan stunting.

“Tujuan kami untuk merangkul perempuan dan masyarakat suku Arfak secara umum, dari kampung ke kampung. Perempuan Arfak juga harus bisa kelola pangan lokal, jangan selalu makan di warung,” tandasnya.(C-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *