DaerahHukumManokwariNasionalNewsPapua Barat

Demo Peringati Hari HAM di Manokwari Ricuh, Dua Demonstran Ditangkap

Bagikan Ke:

Cakrawalatimes.com | MANOKWARI – Situasi keamanan di wilayah Amban, Manokwari Provinsi Papua Barat sejak pukul 08.00 WIT mencekam akibat kericuhan antara sekelompok orang yang melakukan demonstrasi, dengan aparat keamanan, Senin (11/12/2023).

Kericuhan itu dipicu lantaran, para pendemo yang sudah mengganggu arus lalulintas. Aparat kepolisian yang menegur akhirnya terlibat saling serang dengan demonstran.

Aparat kepolisian dari Polresta Manokwari dan Satuan Brimob Polda Papua Barat, dilempari batu oleh demonstran. Keributan tidak dapat terhindarkan. Untuk menghalau massa, aparat keamanan menembakan air dari mobil watercanon milik Satbrimob Papua Barat.

Caption : Salah satu demonstran diamankan Polisi/C-01

Melihat situasi yang semakin memanas itu, aparat keamanan terpaksa melepaskan gas air mata ke kelompok demonstran.

“Memang sudah ada informasi mereka mau demo. Tapi kami tidak berikan izin. Memang kami tadi mengambil tindakan tegas terukur, karena mereka sudah menutup akses jalan sama sekali,” beber Kapolresta Manokwari Kombes Pol.Rivadin Benny Simangunsong.

Kapolresta menyayangkan aksi para demonstran yang terkesan nya memaksa. Hal seperti ini tidak harus dilakukan. Negara tidak melarang siapapun untuk menyampaikan aspirasi, namun tidak harus menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat secara umum.

Caption : Negosiasi perwakilan demonstran dengan polisi, untuk membebaskan dua rekannya yang ditahan/C-01

Ada langkah-langkah elegan yang dapat ditempuh para demonstran. Bahkan upaya aparat kepolisian juga untuk menjembatani aspirasi para demonstran juga sudah dilakukan.

“Mereka menyampaikan tentang peristiwa-peristiwa yang dianggap mereka melanggar HAM, tapi bukan di Papua Barat melainkan di Papua,” sambungnya.

Sejak aksi demonstrasi hingga berujung ricuh, dua orang dari kelompok demonstran berhasil diamankan, karena terlibat dalam pelemparan anggota polisi.

Kapolresta Manokwari juga mengaku, dua personelnya menjadi korban pelemparan dan sedang dirawat.

“Kami amankan 2 orang, karena anggota saya korban terkena lemparan juga dua,” pungkas Simangunsong.

Hingga kini, para demonstran masih menduduki ruas kelurahan Amban. Mereka masih menunggu kedua rekannya berinisial NM dan PM yang sempat diamankan polisi.

“Kalau ingin rekannya dibebaskan, silahkan saja. Tetapi dengan cara yang elegan. Kalau mengancam saya, saya tidak takut. Karena saya disini atas nama negara,” tutup Kapolresta Manokwari Kombes Pol.Rivadin Benny Simangunsong.(C-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *